JAWA TENGAH – Gunung Merapi di Jawa Tengah meluncurkan guguran lava sebanyak 21 kali ke arah barat daya, tepatnya menuju Kali Bebeng. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menetapkan status Gunung Merapi berada pada Level III atau Siaga.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengatakan berdasarkan pengamatan pukul 00:00 sampai dengan 06:00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
“Guguran lava ini memiliki jarak luncur maksimum mencapai 1.500 meter,” kata Agus dalam keterangan tertulis pada Okt. 3, 2024.
Saat ini, BPPTKG merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di wilayah-wilayah yang teridentifikasi sebagai zona bahaya.
“Catatan seismik menunjukkan adanya 40 kali kejadian gempa guguran dengan amplitudo antara 3 hingga 21 mm, dan durasi gempa berkisar antara 57,56 hingga 146,32 detik,” lanjutnya.
Dijelaskan Agus, jika terjadi letusan eksplosif maka akan Lontaran material vulkanik juga dapat mencapai radius 3 kilometer dari puncak. Di sektor tenggara, bahaya dapat meluas ke Sungai Woro sejauh 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 kilometer.
“Potensi bahaya guguran lava dan awan panas diperkirakan terjadi di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga sejauh 7 kilometer,” katanya.
BPPTKG juga memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap bahaya lahar dan awan panas guguran, terutama saat hujan. Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk mempersiapkan diri terhadap kemungkinan gangguan yang ditimbulkan oleh abu vulkanik.
Apabila terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG akan segera meninjau kembali tingkat aktivitas dan memberikan informasi terbaru.